Jahe
atau ginger merupakan tanaman yang sudah sangat familiar dikalangan
masyarakat, selain sebagai salah satu bumbu dapur,sejak dahulu tanaman
ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan herbal atau lazim
dikenal sebagai tumbuhan “apotek hidup”. Maka dari itu tanaman jenis ini
memiliki nilai jual yang cukup baik, bagi anda yang berminat untuk
mencoba menanamnya di pekarangan rumah yang terbatas dapat dilakukan
dengan menggunakan media tanam seperti polybag atau karung bekas.
menanam jenis tumbuhan ini dapat dilakukan oleh siapapun bahkan yang
hanya memiliki waktu terbatas atau dengan kata lain sebagai sampingan
mengingat jahe putih tidak memerlukan perawatan yang rumit. Tentunya
dengan metode penanaman dengan media ini, dapat menekan biaya atau
modal.
Estimasi biaya untuk penanaman 30 polybag Jahe Putih
Biaya pembelian bibit jahe putih
Untuk satu rumpun bibit berusia 8 bulan diasumsikan memiliki berat rata-rata 1,5Kg yang dapat disemai menjadi 10 tunas baru (sebagai contoh diambil nilai yang paling kecil).
Jadi biaya pembelian bibit untuk mengisi 30 polybag memerlukan sekitar 5kg.
5 kg x Rp 15.000 = 75.000 Rupiah
Biaya pembelian Polybag/ karung sebagai media tanam jahe
Jika memiliki karung bekas tentunya akan lebih memperkecil pengeluaran, namun jika harus membeli maka,
30 karung bekas x 1000 rupiah = 30.000
Atau,
1 Kg polybag besar (sekitar 50 buah) = 4.6000 Rupiah
Catatan : Silahkan memilih media tanam sesuai keinginan, namun dikarenakan penanaman jahe tidak diharuskan mengalami kontak langsung dengan sinar matahari, maka media tanam karung dapat dijadikan pilihan untuk menekan biaya.
Biaya Pembelian pupuk
Abu/tanah bakar
2 karung x 12000 rupiah = 24000 rupiah
Pupuk kandang
1 karung x 15000 rupiah = 15000 rupiah
Pupuk kimia
4 kg phonska + 2 Kg NPK Mutiara = 70.000 Rupiah ( Patokan harga di luar pulau Jawa)
Jadi perkiraan total biaya awal untuk menanam 30 bibit jahe adalah 215.000 Rupiah
Tahan Persiapan Penanaman Jahe putih
Penyemaian bibit baru jahe
Bibit yang baru dibeli dapat disemai pada tempat teduh dengan cara dihampar langsung pada tanah dengan keadaan yang tidak terlalu lembab untuk mencegah timbulnya jamur yang mungkin akan menyebabkan kebusukan.
Setelah dihampar kurang lebih 10 hari, normalnya akan muncul calon tunas berwarna putih muda yang menandakan siap untuk dilakukan penanaman.
Persiapan media tanam
Campurkan media tanam berupa tanah yang sudah digembirkan dengan 1,5 karung tanah bakar dan setengah karung pupuk kandang (boleh dikurangi). Untuk pupuk kandang semprotkan terlebih dahulu EM4 untuk menghindari timbulnya jamu, lalu biarkan campuran kurang lebih 3 hari.
Gulung karung (jangan dipotong) sampai kira kira menjadi setinggi 40 cm dan isikan campuran tanah dan pupuk hingga memenuhi sekitar 30 cm
Tempatkan polybag/karung yang sudah berisi tanah pada tempat teduh dan usahakan tidak terkena sinar matahari langsung dan tirisan air. Disarankan untuk menambahkan jaring diatasnya setinggi 50cm sepanjang penyusunan media tanam.
Ambil satu mata tunas dengan cara dipatahkan menjadi satu ruas tiap tunas setelah itu masukan tunas bibit jahe kedalam polybag atau karung dengan seditik menekan dengan jari dan taburi dengan tanah bakar namun usahakan tidak terlalu tebal atau menutupi tunas.
Metode Perawatan dan pemupukan
Lakukan penyiraman sekitar 2 hari sekali pada saat pagi/sore hari
Setelah kurang lebih tiga minggu, biasanya jahe sudah tumbuh dengan 4 helai daun dengan ketinggian sekitar 15 cm, tambahkan sisa campuran pupuk kandang dengan tanah bakar serta campuran pupuk kimia kurang lebih 2 sendok makan.
Pada Usia 4 bulan, apabila menggunakan penutup jaring maka sudah dpat dibuka dan tambahkan lagi pupuk kandang untuk menjaga daun tetap hijau.
Usia 5-6 bulan jahe sudah dapat dipanen usia muda, direkomendasikan dipanen pada masa ini dikarenakan harga jual lebih mahal dibandingkan dengan jahe berusia tua (8 bulan-1 tahun).
Perkiraan hasil dan keuntungan
Jika di asumsikan bahwa 1 polybag/ karung = 1,5 kg, maka
30 x 1,5 = 45 kg x 22000 (jahe muda) = 990.000 rupiah
Maka, Harga Jual – modal = keuntungan,
Perhitungan perawatan diabaikan karena sistem penanaman yang hanya memanfaatkan waktu luang dan penanganan sendiri.
990.000 Rupiah – 215.000 Rupiah = 775.000 Rupiah
Cukup menjanjikan bukan? Cobalah untuk bias sedikit memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. salam!
test
ReplyDelete